- A. PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli
barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba).
Sedangkan barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang
dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan
menjual barang dagangan tanpa merubah barang.
- B. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN JASA.
No
|
Ditinjau dari segi
|
Perusahaan dagang
|
Perusahaan Jasa
|
1
|
Kegiatannya |
Membeli dan menjual barang dagangan |
Memberikan pelayanan jasa |
2
|
Pendapatannya |
Hasil penjualan barang dagang |
Hasil penjualan jasa |
3
|
Bahan operasionalnya |
Beban penjualan dan beban administrasi umum |
Beban usaha dan beban luar usaha |
- C. AKUN – AKUN KHUSUS YANG DIJUMPAI DALAM PERUSAHAAN DAGANG
Dalam perusahaan dagang, akun-akun yang biasanya dijumpai antara lain :
- Akun Pembelian adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.
- Akun Penjualan adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.
- Akun Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
- Akun Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun untuk
menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
- Akun Utang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya utang dagang dan pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit.
- Akun Piutang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya piutang
dagang dan penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
- Akun Potongan pembelian adalah akun untuk mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
- Akun Potongan penjualan adalah akun untuk mencatat potongan yang
diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa
potongan
- Akun Beban angkut pembelian adalah akun untuk mencatat timbulnya beban angkut yang ditanggung pembeli.
- Akun Beban angkut penjualan adalah akun untuk mencatat beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
- D. SYARAT PENYERAHAN BARANG DAN SYARAT PEMBAYARAN BARANG
Barang dagangan yang diserahkan kepada pembeli atau konsumen dapat dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
- FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut
barang sejak dari gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian
menjadi tanggungjawab pembeli.
- FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban
angkutan barang sejak dari gudang sampai dengan gudang pembeli menjadi
tanggungjawab penjual.
Sedangkan syarat pembayaran barang dapat dilakukan sebagai berikut :
- Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi.
- n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
- n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan.
- n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
- 2/10,n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari atau
kurang setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu
kredit 30 hari.
E. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.
Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang, yaitu :
- Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan
dengan barang dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga
persediaan barang dagangan akhirnya dihitung secara fisik yang ada
digudang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
No
|
Transaksi
|
Jurnal Umum
|
1.
|
Pembelian barang dagangan |
Pembelian Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp. xxx |
2.
|
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur pembelian) |
Kas / Utang dagang Rp. xxx
Retur pembelian dan PH Rp. xxx |
3.
|
Penjualan barang dagangan |
Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx |
4.
|
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan) |
Retur penjualan dan PH Rp. xxx
Kas / Piutang dagang Rp. xxx |
5.
|
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli |
Beban angkut pembelian Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
6.
|
Pembayaran beban angkut barang yang dijual |
Beban angkut penjualan Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
7.
|
Pembayaran utang dagang tanpa adanya potongan |
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
8.
|
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan |
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Potongan pembelian Rp. xxx |
9.
|
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan |
Kas Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx |
10.
|
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan |
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx |
- Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan
yang berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve,
sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan
dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
No
|
Transaksi
|
Jurnal Umum
|
1.
|
Pembelian barang dagangan |
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp. xxx |
2.
|
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur pembelian) |
Kas / Utang dagang Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx |
3.
|
Penjualan barang dagangan |
Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx |
4.
|
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan) |
Retur penjualan dan PH Rp. xxx
Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx |
5.
|
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli |
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
6.
|
Pembayaran beban angkut barang yang dijual |
Beban angkut penjualan Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
7.
|
Pembayaran hutang dagang tanpa adanya potongan |
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx |
8.
|
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan |
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Persediaan brg dagangan Rp. xxx |
9.
|
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan |
Kas Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx |
10.
|
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan |
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx |
F. JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang
secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering
terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang ada 4 macam:
- Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
- b. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
- Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lain secara kredit.
- Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempuyai
Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat dilakukan sebagai berikut :
Jurnal Khusus
|
Pencatatan
|
Akun didebit
|
Akun dikredit
|
- Jurnal penerimaan kas
|
Kas dan Potongan Penjualan |
Penjualan, Piutang dagang, Serba-serbi / rekening lain (Pendapatan, Retur pembelian, utang bank dan sebagainya) |
- Jurnal pengeluaran kas
|
Pembelian, Utang dagang, Serba-serbi / rekening lain (Beban, Perlengkapan, Peralatan, retur penjualan dsb) |
Kas dan Potongan Pembelian |
- Jurnal pembelian
|
Pembelian, Serba-serbi / rekening lain (Perlengkapan, Peralatan dan aktiva lainnya) |
Utang dagang |
- Jurnal penjualan
|
Piutang dagang |
Penjualan |
- Jurnal umum / memorial
|
Utang dagang, Retur penjualan, dan Akun lain yang perlu didebit |
Piutang dagang, Retur pembelian dan Akun lain yang perlu dikredit |
G. BUKU BESAR PEMBANTU
Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama–nama
pelanggan beserta jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan
perkiraan kontrol atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu
merupakan rincian dari perkiraan kontrol. Bentuk buku pembantu sama
dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain :
- Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian
piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber
pencatatan buku pembantu piutang berasal dari bukti transaksi yang
berkaitan dengan piutang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal
Umum dan Jurnal Penerimaan Kas
- Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku pembantu utang
berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan utang dan dapat
berasal dari Jurnal Penmbelian, Jurnal Umum dan Jurnal Pengeluaran Kas
- Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat secara
rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit,
maupun harga pokok secara keseluruhan. Sumber pencatatan buku pembantu
persediaan berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan persediaan
barang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal pembelian,
Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal Umum
H. JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan
dagang sama dengan penyusunan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, hanya
dalam perusahaan dagang masih terdapat jurnal penyesuaian untuk
Persediaan Barang Dagangan, yang dapat disusun sebagai berikut :
No
|
Macam Penyesuaian
|
Jurnal Penyesuaian
|
|
|
a.
|
Pemakaian perlengkapan (Jumlah yang disesuai -
|
Beban perlengkapan
|
Rp. xxx
|
|
|
kan adalah jumlah yang terpakai)
|
Perlengkapan
|
|
Rp. xxx
|
b.
|
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima
|
Piutang ……
|
Rp. xxx
|
|
|
Pendapatan …..
|
|
Rp. xxx
|
c.
|
Utang beban/beban yang masih harus dibayar
|
Beban .… ..
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Utang .……
|
|
Rp. xxx
|
d.
|
Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
|
|
|
|
|
1) Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)
|
…. diterima di muka
|
Rp. xxx
|
|
|
Pendapatan .…
|
|
Rp. xxx
|
|
2) Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan (jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
|
Pendapatan .…
|
Rp. xxx
|
|
|
…. diterima di muka
|
|
Rp. xxx
|
e.
|
Beban dibayar di muka
|
|
|
|
|
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)
|
Beban .…
|
Rp. xxx
|
|
|
…. dibayar di muka
|
|
Rp. xxx
|
|
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
|
…. dibayar di muka
|
Rp. xxx
|
|
|
Beban .…
|
|
Rp. xxx
|
f.
|
Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih
|
Beban kerugian piutang
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Cadangan kerugian piutang
|
|
Rp. xxx
|
g.
|
Penyusutan aktiva tetap
|
Beban penyusutan AT
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Akumulasi penyusutan AT
|
|
Rp. xxx
|
h.
|
Persediaan Barang Dagangan
|
|
|
|
|
1) Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R
|
Ikhtisar L/R
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Persed.barang dagangan (awal)
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Persed.barang dagangan (akhir)
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Ikhtisar L/R
|
|
Rp. xxx
|
|
|
2) Metode/Pendekatan Harga pokok penjualan
|
Harga pokok penjualan
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Persed.barang dagangan (awal)
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Pembelian
|
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Beban angkut pembelian
|
|
Rp. xxx
|
|
|
|
Persed.barang dagangan (akhir)
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Retur pembelian dan PH
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Potongan pembelian
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Harga pokok penjualan
|
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I. KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG UNTUK AKUN IKHTISAR R/L DAN AKUN HARGA POKOK PENJUALAN
Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk
persediaan barang dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat
menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga
pokok penjualan, maka dalam pencatatannya dapat dikemukakan sebagai
berikut :
- a. Untuk Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus
dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi
sebelah debit (tersendiri) dan sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan
jumlahnya masing–masing.
Nama Perkiraan
|
NS
|
AP
|
NSD
|
L/R
|
Neraca
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Ikhtisar laba/rugi
|
–
|
–
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
–
|
–
|
b. Untuk Akun Harga Pokok Penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredir pada kolom
ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut
dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi
sebelah debit.
Nama Perkiraan
|
NS
|
AP
|
NSD
|
L/R
|
Neraca
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Harga pokok penj.
|
–
|
–
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
Rp.xxx
|
–
|
Rp.xxx
|
–
|
–
|
–
|
J. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Laporan keungan (financial statement) adalah
hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi
keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi
mengenai posisi harta, utang, dan modal yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pada
umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal, dan neraca.
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.
Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap langsung (
single step) dan bentuk bertahap (
multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
—————————————————————————————————–
Penjualan Rp…………….
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp …………… -
Penjualan bersih Rp ……………
Harga Pokok Penjualan Rp …………. -
Laba kotor Rp ……………
Beban Usaha (Beban penjualan & Beban admi. dan umum) Rp …………… -
Laba usaha Rp ……………
Pendapatan di luar usaha Rp …………… +
Rp ……………
Beban di luar usaha Rp …………… -
Laba bersih sebelum pajak Rp ……………
Pajak penghasilan Rp …………… -
Laba bersih setelah pajak Rp ……………
===========
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya
perubahan modal. Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan
perubahan modal adalah sebagai berikut
- Besar modal awal periode
- Besar laba atau rugi usaha
- Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive
- Besar investasi tambahan dari pemilik
- Besar modal akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan
perseorangan, persekutuan, atau firma, sedangkan untuk perusahaan
berbentuk perseorangan terbatas (PT) istilahnya adalah
laporan laba ditahan atau Return Earning Statement.
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada akhir periode, yaitu laporan tentang besarnya harta, utang, dan
modal perusahaan. Penyusunan laporan necara pada perusahaan dagang
caranya sama seperti menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan
disusun sesuai dengan tingkat likuiditasnya
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :
Pendapatan terdiri dari :
- Penjualan
- Pendapatan lain-lain
Beban terdiri dari :
- Retur penjualan dan Potongan penjualan
- Harga pokok penjualan
- Beban penjualan
- Beban administrasi
- Beban lain-lain
- Pajak penghasilan
- Laba / Rugi = Pendapatan – Beban
- Dari laporan perubahan modal :
|
Modal awal Rp ……………
Laba bersih Rp …………… +
Rp ……………
Prive pemilik Rp …………… –
Modal akhir Rp ……………
==========
|
K. PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
- Persediaan Barang Dagangan awal (+)
- Pembelian (+)
- Beban angkut pembelian (+)
- Retur pembelian dan Pengurangan harga (–)
- Potongan pembelian (–)
- Persediaan Barang Dagangan akhir (–)
Contoh :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00
Pembelian Rp 75.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !
|
Jawab :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
===============
|
L. JURNAL PENUTUP
(CLOSING ENTRY)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan
saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin mengetahui laba atau
rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup
berasal dari kertas kerja kolom rugi–laba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Menutup akun
|
Jurnal Penutup
|
1. Pendapatan
|
Pendapatan
Ikhtisar L/R
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
2. Beban
|
Ikhtisar L/R
Beban-beban
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
3. Ikhtisar Laba Rugi jika diperoleh
Laba
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R
K > D
|
Ikhtisar L/R
Modal pemilik
|
Rp
xxx
|
Rp xxx
|
4. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R
D > K
|
Modal pemilik
Ikhtisar L/R
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
5. Pengambilan prive
|
Modal pemilik
Prive pemilik
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
M. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah
jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian
dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang
dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian tentang
|
Bentuk Jurnal penyesuaian
|
Jurnal pembalik yang dibuat
|
1. Utang beban
|
Beban …….. Rp xxx
Utang ……… Rp xxx
|
Utang ………. Rp xxx
Beban ………. Rp xxx
|
2. Piutang pendapatan
|
Piutang ……. Rp xxx
Pendapatan ……… Rp xxx
|
Pendapatan….. …. Rp xxx
Piutang ……… Rp xxx
|
3. Beban dibayar di muka saat membayar dicatat sebagai beban |
…….. dibayar di muka Rp xxx
Beban ……… Rp xxx
|
Beban….. ….. Rp xxx
……… dibayar di muka Rp xxx
|
4. Pendapatan diterima
di muka saat Menerima
dicatat sebagai
pendapatan |
Pendapatan ……… Rp xxx
…… diterima di muka Rp xxx
|
……… diterima di muka Rp xxx
Pendapatan ……… Rp xxx
|
MANAJEMEN DAN BADAN USAHA
DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
|
URAIAN
|
6. Memahami manajemen badan usaha dalam
perekonomian nasional, pengelolaan koperasi dan kewirausahaan. |
• Manajemen
• Badan usaha
|
- A. MANAJEMEN UMUM
a. Manajemen sebagai Ilmu.
Mengenai batasan manajemen, di bawah ini diutarakan beberapa ahli dari Sarjana Indonesia, diantaranya :
1. Prof. Dr. Mr. S Prajudi Atmosudirdjo. Manajemen adalah
menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkcan orang-orang, uang,
mesin-mesin, dan alat-alat sesuai denagan kebutuhan.
2. Dr. Sondang P Siagian, MPA. Manajemen adalah kemampuan atau
ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian
tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
3. Drs. Karnadi Wargasasmita. Manajemen adalah mengatur, mengurus,
memimpin; mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha
4. Drs. The Liang Gie. Manajemen adalah proses yang menggerakkan
tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama manusia, sehingga tujuan yang
telah ditentukan benar-benar tercapai.
Beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh sarjana-sar.jana Barat, antara lain :
1. Webster’s Dictionary. Manajemen adalah tindakan mengendalikan,
kecakapan dalam menjuruskan admisistrasi (Management is the act of
managing, skill in directing administration)
2. Harold Koontz dart O’Donnell. Manajemen adalah penyelesaian
pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan dari pada orang lain. (Management is
getting thing done through the effort of other people)
3. John D Millet. Manajemen adalah proses pembimbingan dan
penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai suatu tujuan.
(Management is the process of dircting and fasilitating the work of
people organized in formal groups to achieve a desired goal).
4. George R Terry. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
(Management is the accomplishing of a predetermined objective through
the effort of other people )
5. Frederick W Taylor.
Beliau mengemukakan empat prinsip manajemen penting, yaitu :
a. pengembangan metode kerja terbaik
b. pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja
c. usaha menghubungkan metode kerja terbaik dengan pekerja yang terpilih dan terlatih
d. adanya kerjasama antara manajer dan non manajer, kerjasama
mana melalui pembagian kerja, dan tanggung jawab manajer untuk
merencanakan pekerjaan.
6. Henry Fayol.
Ia menekankan pada pandangannya tentang manajemen sebagai suatu hal yang terdiri dari fungsi-fungsi.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
‘Manajemen
adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.’
b. Unsur-unsur Manajemen
Unsur manajemen (tools of manajemen) tersebut terdapat 6 unsur, yaitu
1. Man (Tenaga Kerja Manusia)
2. Money (Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
3. Mathodes (Cara kerja atau sistem kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
4. Materials (Bahan-bahan yang diperlukan)
5. Machines (Mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6. Market (Pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi)
c. Tingkatan Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Top Management (Manajemen Puncak)
2. Middle Management (Manajemen Menengah)
3. First Lina Management atau Lower Management
(Manajemen Bawah)
B. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN
a. Prinsip Manajemen
Prinsip Manajemen adalah suatu dalil umum yang dapat disimpulkan
dari proses menggerakkan orang-orang dan menggerakkan
fasilitas-fasilitas, yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang
dalam melakukan perbuatan-perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki
Satu-satunya yang membahas mengenai prinsip-prinsip manajemen adalah
Henry Fayol terdapat 14 prinsip, diantaranya : Pembagian Kerja
(Disition of Labour), Kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab (Authority
and Responsibility), Disiplin (Dicipline), Kesatuan perintah (unity of
command), Kesatuan Arah (Unity of Direction), Kepentingan individu
harus berada di bawah kepentingan umum ( Subordinate of individual
interest to general interest), Pembayaran upah yang adil (remuneration
of personal), Pemusatan (Sentralisation), Rantai Skala atau Scalar Chain
(line of authority), Tata tertib (order), Keadilan (equity), Stabilitas
pegawai (Stability 0f tenure of personal), Inisiatif (initiative), dan
Jiwa kesatuan (Esprits de corps)
b. Fungsi-Fungsi Manajemen.
No
|
Nama Ahli
|
Judul Buku
|
Fungsi-fungsi manajemen
|
1.
|
Henry Fayol |
General And Industrial Management |
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian Komando)
4. Coordinating (Pengkoordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)
|
2.
|
Harold Koontz dan O’Donnel |
Principles of Management |
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Staffing (Penempatan Tenaga kerja)
4. Directing (Pemberian pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
|
3.
|
George R Terry |
Principle of Management |
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
|
4.
|
Dr. Sondang P Siagian |
Filsafat Administrasi |
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)
|
5.
|
Drs. The Liang Gie |
Ilmu Administrasi |
1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengkoordinasian
5. Pengendalian
|
C. URAIAN SINGKAT TENTANG FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.
Untuk lebih memberikan gambaran yang jelas tentang fungsi manajemen,
di bawah ini diuraikan fungsi manajemen menurut GR Terry yang terdiri
dari : Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1. Planning (Perencanaan) adalah pemilihan
fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan
yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan
perumusan tindakan untuk masa. yang akan datang yang sekiranya
diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
Atau dengan kata lain Perencanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan waktu untuk mencapai tujuan
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu :
a. What, artinya tindakan apa yang hars dikerjakan.
b. Why, artinya apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan
c. Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan
d. When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan
e. Who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu
f. How, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.
- Organizing (Pengorganisasian) adalah mengalokasikan
seluruh pekenjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan
menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab masing-masing individu,
yang bertanggung jawab atas setiap komponen kerja dan menyediakan
lingkungan keria yang tepat dan sesuai. Atau dengan kata lain Pengorganisasian adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengatur manusia atau karyawan atau pegawai.
Struktur Onganisasi
Dalam penyusunan struktur organisasi dikenal beberapa jenis hubungan, yaitu :
a. Struktur organisasi garis (line relation)
Merupakan struktur organisani yang paling sederhana dan yang paling
tua. Dalam struktur organisasi garis ini aliran tugas dan tanggungjawab
terlihat dengan jelas dengan arah vertilkal, artinya wewenang mengalir
dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab dari bawab ke atas.
- Struktur organisasi fungsional atau staf (Staff relation)
Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh FW Taylor,
dimana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas, sebab
setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang
ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
c. Struktur organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa
orang staf. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang
tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan di
dalam organisasi tersebut.
3. Actuating (Penggerakan) adalah menempatkan
semua anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola
organisasi. Atau dengan kata lain Penggerakan artinya kegiatan yang
berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau
pegawai
4. Controlling (Pengawasan) adalah proses
penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang sedang dihasilkan
(pelaksanaan), menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil
tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana,
yaitu sesuai dengan standard. Atau dengan kata lain Pengawasan adalah
kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap
pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.